SUBHANALLOH !! Bocah Kecil Ini Merawat Ayahnya yang Lumpuh Selama 7 Tahun. Perjuangan Hidupnya, Bikin Hati Netizen Teriris !



Kisah bocah bernama Kendar ini sungguh memilukan. Dia setiap hari seorang diri memelihara ayahnya yg terbaring tidak berdaya sebab lumpuh. Bagaimana ceritanya?

Pagi itu, Kandar terkesan sangat tabah menyuapi makan ayahnya, Rasim (42), yg terkulai lemah tidak berdaya di kawasan tidur kayu di rumahnya di RT 06 Dukuh Pucung, Desa Karang Bawang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah. Rumah mereka terbukti sangat sederhana, terbuat dari kayu dan anyaman bambu dan beralaskan tanah. 


Setelah menyuapi ayahnya makan dengan nasi dan camilan warung ala kadarnya, Kendar pun bersiap pergi ke sekolahnya di Sekolah Dasar Negeri 1 Karang Bawang. Meski tubuhnya kecil dan tetap duduk di bangku kelas IV SD, umur Kendar kini telah kurang lebih 13 tahun.

Enam tahun telah Kendar memelihara seorang diri ayahnya yg menderita kelumpuhan. Seluruh urusan rumah tangga, mulai menyediakan makanan hingga memandikan dan mengurus keperluan sang ayah lainnya dilakukannya sendiri, yg akhirnya mengakibatkan dirinya tidak sedikit tertinggal pelajaran di sekolah.

"Sehari-hari ya mengambilkan makanan untuk Bapak, nyuapin Bapak, mandiin, nyuci pakaian, nyuci piring, merapikan rumah. Saya nrimo ngurusin Bapak," kata Kendar dikala berbincang dengan detikcom, Sabtu (11/3/2017).

Memang ke mana ibunya? Menurut Kendar, ibunya, Tasmini (40), terpaksa merantau ke Jakarta dan bekerja sebagai pesuruh supaya keluarganya tetap dapat makan. Sedangkan kakaknya, Darmanto, dimasukkan ke suatu pesantren gratis oleh warga kurang lebih untuk meringankan beban keluarganya.



"Untuk kebutuhan sehari-hari, nunggu kiriman. Kalau Ibu kirim, dapat makan. Tapi, kalau belum kirim, saya utang dulu di warung," sambung anak kedua di keluarganya ini. Kendar berharap ayahnya dapat segera sembuh dari kelumpuhan supaya masa depannya tidak hilang. Dia berharap dapat semakin bersekolah supaya nanti dapat bekerja dan ikut menopang perekonomian keluarga. 

"Harapannya, Bapak cepat sembuh biar Bapak dapat memelihara aku dan kakakku lagi. Pinginnya Bapak kayak dulu lagi. Sudah lama Bapak sakit," ujarnya lirih.

Sebelum mengalami kelumpuhan, Rasim maka tulang punggung keluarga dengan bekerja sebagai penderes nira untuk membikin gula jawa. Tapi, sejak 2010, dirinya terkena gejala penyakit cikungunya hingga dirawat selagi 1 minggu di rumah sakit.

"Berobat 1 minggu di RS tidak sembuh. Jadi pulang, hingga uang habis, tidak dapat berobat lagi," ucap Kasim. Sejak dikala itulah Kendar berperan memelihara dirinya, sementara istrinya merantau ke Jakarta maka pesuruh rumah tangga untuk menyambung kehidupan mereka. Karena keadaan itu, Kendar terpaksa tidak jarang izin terhadap gurunya sebab tidak dapat pergi ke sekolah untuk mengurusinya.

"Saya kasihan sama Kendar. Semuanya ditangani Kendar. Jadi saya nelangsa (sedih) sekali, kepingin nangis. Soalnya, anak kecil itu belum waktunya ngurusin saya, tapi telah bekerja berat, ngurusin saya semuanya," kata Rasim, yg tergeletak lemah sambil meneteskan air mata. Apalagi Kendar juga diduga mempunyai gejala penyakit yg mirip semacam dirinya. Terbukti anak ini kesulitan beraktivitas semacam dikala jongkok, kakinya tidak dapat menekuk, dan kedua tangannya tidak dapat menggenggam.

"Punya anak dua sakit semua. Yang cacat Darmanto dan Kendar, tangannya tidak dapat genggam, dua-duanya, semakin kaki tidak dapat 

nekuk, dua-duanya sakit semua. Sakit apa saya juga tidak tahu," ucapnya.

Darsim, tetangga Rasim, berkata hingga kini belum ada bantuan dari pemerintah untuk menolong keluarga tersebut. Hingga akhirnya istri Rasim terpaksa bekerja ke Jakarta sebagai tulang punggung keluarga.

"Bantuan untuk mengobati Rasim hingga kini tidak ada, paling bantuan yg sifatnya umum, semacam BLT. Akhirnya istrinya terpaksa pergi ke Jakarta bekerja sebagai pembantu. Kalau untuk sekolah, mungkin telah ada bantuan dari dana BOS alias apa, maka guru-guru Kendar juga ikut bantu," ujarnya.

Wantoro, guru sekaligus wali kelas Kendar di SDN 1 Karang Bawang, berkata Kendar adalah anak yg rajin dan suka menolong orang-orang tua. Meskipun kadang tidak jarang telat dan tidak masuk sekolah, tapi dirinya rutin izin.



"Terlambat sering, sebab wajib memelihara bapaknya, tapi dirinya anak yg rajin," ucapnya. 
Wantoro membahas Kendar juga anak yg jujur. Kendar jujur apabila kakinya rutin sakit maka meminta izin supaya tidak pakai sepatu alias sandal dikala pergi ke sekolah.

"Paling dikala olahraga dirinya tidak jarang minder, mungkin sebab fisiknya, ya. Untuk kedewasaan, dirinya lebih dewasa dibanding teman-temannya. Dia juga anak yg berani dan sopan. Pernah dirinya izin ke saya kalau kakinya sakit dan tidak mau pakai sepatu sama pakai sandal. Saya bilang tidak apa-apa, yg penting kamu sekolah," jelasnya.

"Beruntung juga teman-teman Kendar baik dan peduli. Tingkat sosial teman-temannya juga tinggi. Teman-temannya juga ikut membantu, misal Kendar terkesan termenung, teman-temannya pada jajan, akhirnya itu teman-temannya pada kasih dan menghibur Kendar," ujarnya.

Sumber: detik.com

Pensiun Dari Atlit Malah Jadi “Tukang Becak”, Kisah Pilu Mantan Atlet Sepeda yang Memenangkan Medali Emas Bagi Indonesia Ini Akan Membuatmu Meneteskan Air Mata



Kisah ini mengenai kisah miris para atlet yg telah mengharumkan nama bangsa, melainkan wajib menjalani nasib serba kekurangan seusai pensiun. Buat kamu yg mengikuti serta terbawa euforia ASEAN Games tahun ini di Jakarta, pastinya kita bangga dong menonton para atlet yg berjuang mengangkat medali untuk bangsa.

Sayangnya, gak semua nasib para atlet ini terjamin setelahnya. Bahkan tidak sedikit mereka nasib terlunta-lunta seusai tua. Ada bahkan ada pula yg nasib dalam kemiskinan sampai wajib sulit payah mencari uang demi sesuap nasi.



Melihat faktor ini, para atlet ini pun akhirnya mendapat tidak sedikit sorotan media. Salah satunya diangkat oleh acara TV yg terkenal, Hitam Putih. Pada episode Juli kemarin, acara yg dibawakan oleh Deddy Corbuzier ini sengaja mengulas serta mengupas mengenai nasib para atlet yg telah memenangkan emas di kompetisi olahraga dunia seusai pensiun.

Meskipun para atlet ini pernah mengharumkan nama bangsa di berbagai turnamen olahraga berkelas dunia, faktor itu rupanya tidak menjadikan nasib mereka lebih baik seusai tua. Salah satunya merupakan pak Suharto mantan atlet balap sepeda nasional yg justru menjadi tukang becak di Surabaya serta nasib di rumah kost-nya yg sempit. Pak Suharto memutuskan untuk pensiun pada tahun 1981 sebab krisis ekonomi. Ia pun menjadi tukang becak sejak 1982 serta berpenghasilan rata-rata 50 ribu sehari.

Karena menggeluti bidang balap sepeda, Pak Suharto pun saat ini mengidap penyakit Hernia. Namun faktor itu tidak menyurutkan semangatnya. Setiap hari pak Suharto menjemput rezeki dengan senyuman yg menghiasi bibirnya.

Pak Suharto pernah memenangkan medali emas pada tahun 1974 pada SEA Games 1977 di Kuala Lumpur. Pun beragam pertandingan balap sepeda lainnya baik itu nasional serta skala internasional. Sayangnya kini, jauh dari perhatian pemerintah, pak Suharto saat ini nasib serba kekurangan.



Pada tahun 2016 silam, pak Suharto pernah diundang oleh tim Hitam Putih. Beruntung, tidak lama setelahnya, Pak Suharto pun diangkat pribadi oleh Bu Risma, walikota Surabaya bekerja untuk pemkot Surabaya menjadi pelatih balap sepeda untuk anak jalanan. Wajah Pak Suharto pun terkesan lebih sumringah. Hal ini pernah membikin Deddy terharu serta menangis seusai tahu bahwa nasib Pak Suharto bisa berubah. Jadi ikut terharu juga nih lihatnya, kita pasti berharap yg paling baik untuk para atlet serta mantan atlet selanjutnya, amin!

Sumber : Youtube/ www.pastiseru.com

VIRAL !! Calon Suaminya Kabur di Hari Pernikahan, “Hal Mengejutkan” Inilah yang Sang Wanita Lakukan di Depan Para Tamu Sambil Kenakan Gaun Pengantin!



Bicara soal takdir, jodoh, bahkan maut sekalipun apabila terbukti belum kehendak-Nya semua takkan terjadi. Seperti kisah tragis wanita cantik yg ditinggal kabur sang pengantin pria di hari pernikahannya ini. Hari pernikahan telah deal, resepsi perkawinan telah dipersiapkan dari sewa gedung, makan-makan, daerah bulan madu, iklan banner serta segala tetek bengeknya tapi semua mimpi cantik itu selesai tragis sempurna di depan moncongnya.

Seorang pengantin asal Thailand ditinggal calon suaminya di hari pernikahannya. Manow Jutathip Nimnual mengumumkannya di siaran eksklusif di Facebook, Minggu (22/7/2018). Ia memakai gaun pernikahan serta berdiri di atas panggung seorang diri. Jutathip mengatakan, telah mendesain pernikahannya serta semuanya berantakan. Ia mengucapkan terima kasih ke orangtua, keluarga, serta temannya telah menolong merencanakan pernikahan. Serta, tamu yg telah diundang serta hadir di hari bahagianya.



Dilansir dari Bangkok Post, sepupunya menceritakan, Jutathip berencana menikah dengan pria yg baru dipacarinya. Ia meminta maskawin Rp86 juta serta emas serta pihak pria pun setuju. Mereka melakukan prewedding serta telah menyebar 1 ribu undang. Seminggu sebelum pernikahan, pria itu ketahuan selingkuh lalu berjanji akan berubah. Sehari jelang pesta, pihak pria mengaku hanya sanggup membayar maskawin Rp2,5 juta. Pihak calon pengantin wanita pun setuju dengan penawaran tersebut. Namun, Sabtu malam pria tersebut tidak bisa dihubungin Jutathip. Wanita yg bersumber dari provinsi Ratchaburi ini melapor ke Polisi untuk menuntut ganti rugi, dimana anggaran resepsi pernikahan tersebut telah menghabiskan uang keluarganya 400 ribu baht alias kurang lebih 171 juta rupiah.

Keluarganya pun sukses menghubungi serta mengatakan ia akan datang besok. Namun, pria tersebut tidak timbul di hari pernikahannya. Karena takut dicemooh tamu, pihak Jutathip meminta paman pria tersebut pura-pura sehingga pengantin lelaki sebab mirip. Ia menolak serta malah akan menuntut Rp431 juta sebab perbuatan tersebut. Hingga akhirnya, Jutathip menemui tamu undangan serta bicara yg sebenarnya.



Terlihat dalam rekaman video yg saat ini menjadi viral di Thailand. Gadis cantik itu dengan gagah berani melangkah ke atas panggung resepsi pernikahan untuk memberitahukan kelanjutan pernikahannya. Dengan penuh air mata serta bunyi gemetar ia memberitahukan kalau pernikahan dia dibatalkan. Begini ungkapannya:

"Saya ingin mengucapkan terima kasih terhadap semua tamu saya atas dukungannya, keluarga, kerabat serta teman-teman yg telah hadir di agenda pernikahan saya. Saya telah melakukan tugas sebagai pengantin dengan performa paling baik saya hari ini, tapi saya sangatlah tidak bisa meramalkan situasi pahit yg wajib saya hadapi hari ini", Imbuh Jutathip sambil tersengguk-sengguk. Ia kemudian bercerita awal mula dia jatuh cinta pada Pakin Joonjim si pria ganteng berkumis tipis melengkung yg nyaris menjadi suaminya itu. Berawal dari perkenalan di facebook, serta mereka ‘jadian’ karna merasa sempurna serta mempunyai kegemaran yg sama dalam otomotif mobil. Setelah itu mereka berkencan serta akhirnya memutuskan untuk menikah. Namun takdir mengatakan lain.

Duh kecewa banget ya! Semoga tidak ada lagi kejadian serupa begini. Semoga sang pria serta wanita ini sama-sama menemukan pasangannya yg merima kekurangan serta kelebihan mereka. Serta yg mutlak siap dari segala sudut mendapatkan mereka.

Sumber: TribunNews

Seorang Anak Dilarang Ayahnya Memberi Uang Karena Mengangap Pengemis Cuma Pura-Pura Miskin. Siapa Sangka “Balasan Sang Anak” Bikin Sang Ayah Malu Setengah Mati!



Jika kita mengajarkan sesuatu pada anak hendaknya kita juga mengaplikasikan apa yg kita ajarkan pada mereka. Karena itu akan lebih baik menerap serta tidak ada kebohongan yg dibuat-buat. Contohnya kita mengajarkan anak untuk tabah melainkan kita sebagai orangtuanya tidak menjadi orang-orang yg sabar. Dengan tutorial semacam itu jadi anak akan berpendapat orangtuanya pembohong serta ‘ilmu’ tersbeut tidak akan berarti bagi dirinya.



Pagi itu Inke serta ayahnya sedang berjalan, di tengah perjalanan mereka berpapasan dengan gelandangan alias pengemis yg sedang meminta-minta duduk di pinggir jalan. Inke luar biasa tangan ayahnya serta mengatakan apabila dirinya ingin menawarkan uang pada pengemis tersebut. Namun respon sang ayah merupakan ia menolak serta mengatakan ‘gak usah!’. Tentu Inke bertanya kenapa dirinya tidak boleh memberi uang bukannya kita wajib menolong orang-orang yg kesulitan?
Sang ayah menyampaikan apabila pengemis tersebut hanya berpura-pura miskin supaya ia memperoleh uang. Pengemis merupakan orang-orang yg malas padahal sebetulnya mereka sanggup untuk bekerja alias mencari jalan lain untuk menghasilkan uang. Lalu ayahnya beramanat pada Inke apabila ia tidak boleh menjadi orang-orang semacam pengemis tersebut.



Keesokan harinya, ada surat yg datang ke rumahku. Aku bergegas memberikannya pada ayah. Setelah ayah buka ia mengatakan ‘akhirnya bisa juga SKTM’. Tentu inke bertanya apa itu SKTM sebab di surat tersebut tertulis nama Inke. Ternyata itu merupakan surat keterangan tidak sanggup untuk sekolah Inke. sang ayah membahas apabila memperoleh SKTM jadi mereka masuk kedalam golongan yg lemah alias keluarga prasejahtera jadi bayar uag sekolahnya kelak akan jauh lebih murah.



Inke yg cerdas berpikir sejenak. Lalu ia mengatakan ‘lho apa bedanya papa dengan pengemis yg kemarin? Kata papa orang-orang yg kemarin punya uang cuma pura-pura jadi orang-orang tidak mampu. Sekarang papa yg kayak gitu’. Mendengar perkataan sang anak ia merasa tertampar serta sadar apabila perbuatannya sama semacam pengemis tersebut. Harus kita ingat apabila bisa menipu bukanlah mencerminkan tingginya tingkat kecerdikan seseorang, melainkan rendahnya tingkat moral serta integritas seseorang.

Sumber : FP Inspirasi Kebaikan