Jika kita mengajarkan sesuatu pada anak hendaknya kita juga mengaplikasikan apa yg kita ajarkan pada mereka. Karena itu akan lebih baik menerap serta tidak ada kebohongan yg dibuat-buat. Contohnya kita mengajarkan anak untuk tabah melainkan kita sebagai orangtuanya tidak menjadi orang-orang yg sabar. Dengan tutorial semacam itu jadi anak akan berpendapat orangtuanya pembohong serta ‘ilmu’ tersbeut tidak akan berarti bagi dirinya.
Pagi itu Inke serta ayahnya sedang berjalan, di tengah perjalanan mereka berpapasan dengan gelandangan alias pengemis yg sedang meminta-minta duduk di pinggir jalan. Inke luar biasa tangan ayahnya serta mengatakan apabila dirinya ingin menawarkan uang pada pengemis tersebut. Namun respon sang ayah merupakan ia menolak serta mengatakan ‘gak usah!’. Tentu Inke bertanya kenapa dirinya tidak boleh memberi uang bukannya kita wajib menolong orang-orang yg kesulitan?
Sang ayah menyampaikan apabila pengemis tersebut hanya berpura-pura miskin supaya ia memperoleh uang. Pengemis merupakan orang-orang yg malas padahal sebetulnya mereka sanggup untuk bekerja alias mencari jalan lain untuk menghasilkan uang. Lalu ayahnya beramanat pada Inke apabila ia tidak boleh menjadi orang-orang semacam pengemis tersebut.
Keesokan harinya, ada surat yg datang ke rumahku. Aku bergegas memberikannya pada ayah. Setelah ayah buka ia mengatakan ‘akhirnya bisa juga SKTM’. Tentu inke bertanya apa itu SKTM sebab di surat tersebut tertulis nama Inke. Ternyata itu merupakan surat keterangan tidak sanggup untuk sekolah Inke. sang ayah membahas apabila memperoleh SKTM jadi mereka masuk kedalam golongan yg lemah alias keluarga prasejahtera jadi bayar uag sekolahnya kelak akan jauh lebih murah.
Inke yg cerdas berpikir sejenak. Lalu ia mengatakan ‘lho apa bedanya papa dengan pengemis yg kemarin? Kata papa orang-orang yg kemarin punya uang cuma pura-pura jadi orang-orang tidak mampu. Sekarang papa yg kayak gitu’. Mendengar perkataan sang anak ia merasa tertampar serta sadar apabila perbuatannya sama semacam pengemis tersebut. Harus kita ingat apabila bisa menipu bukanlah mencerminkan tingginya tingkat kecerdikan seseorang, melainkan rendahnya tingkat moral serta integritas seseorang.
Sumber : FP Inspirasi Kebaikan
Sumber : FP Inspirasi Kebaikan
BERITA LENGKAP DI HALAMAN BERIKUTNYA
Seorang Anak Dilarang Ayahnya Memberi Uang Karena Mengangap Pengemis Cuma Pura-Pura Miskin. Siapa Sangka “Balasan Sang Anak” Bikin Sang Ayah Malu Setengah Mati!
4/
5
Oleh
Keren Abis